Theasianet.com, Muna–Upaya pencarian korban kecelakaan laut di Selat Tampo, Kabupaten Muna, akhirnya membuahkan hasil. Satu dari dua nelayan yang hilang akibat perahu mereka ditabrak kapal tongkang nikel akhirnya ditemukan meninggal dunia pada Minggu pagi (19/10).
Korban yang ditemukan adalah La Rone (63). Jasadnya ditemukan mengapung dengan kondisi luka goresan di bagian punggung yang diduga kuat akibat benturan saat insiden tabrakan. Sementara itu, satu korban lainnya, La Onus (51), masih terus dicari.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Amiruddin membenarkan penemuan korban.
“Dapat kami informasikan tadi pada pukul 08.30 Wita, kami mendapat informasi dari On Scene Coordinator (OSC) bahwa pada pukul 08.15 Wita, satu orang korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” kata Amiruddin pada Minggu (19/10).
“Korban ditemukan sekitar 0,6 nautical mile (mil laut) arah tenggara dari Lokasi Kejadian Terakhir (LKP),” tambahnya.
Kata dia, setelah ditemukan, jasad La Rone kemudian langsung dievakuasi ke Pelabuhan Tampo, yang dijadikan Posko utama operasi SAR.
“Di posko, jenazah segera dipersiapkan untuk diserahkan kepada pihak keluarga yang telah menanti,” bebernya.
Sebelumnya, perahu yang ditumpangi La Rone, La Onus, dan Muhtari (48) ditabrak oleh Kapal Tongkang pengangkut nikel TB Buana Marine XXI/BG Buana Jaya 3321 pada Sabtu siang (18/10) sekitar pukul 13.40 Wita. Satu korban, Muhtari, berhasil selamat.
Setelah evakuasi La Rone selesai, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, dan unsur lainnya langsung melanjutkan operasi pencarian untuk korban La Onus sesuai dengan rencana operasi hari kedua. Area penyisiran dan fokus pencarian diperluas dengan harapan La Onus dapat segera ditemukan.
(als/red)
![]()






Komentar