Rupiah Terkapar di Tengah Kekhawatiran ‘Perang Dingin’ Dagang AS-China

Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp16.587 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (13/10). Mata uang Garuda turun 17 poin atau minus 0,10 persen.

Theasianet.com, Kendari-Nilai tukar Rupiah kembali tertekan di awal pekan, Senin (13/10), dibuka melemah tajam terhadap Dolar AS di perdagangan pasar spot. Mata uang Garuda harus rela bertengger di level Rp16.587 per Dolar AS, turun 17 poin atau minus 0,10 persen.

Pelemahan ini terjadi saat sentimen global sedang dilanda ketidakpastian. Menurut Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, pelemahan Rupiah dipicu oleh kekhawatiran meluasnya eskalasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat.

“Mata uang yang sensitif dengan tarif dan ekonomi China, seperti Rupiah dan mata uang emerging market lainnya, berpotensi lebih tertekan,” ujar Lukman Leong, dikutip dari CNNIndonesia.com.

Kekhawatiran ini semakin dalam setelah Presiden AS Donald Trump dikabarkan mengancam akan menambah tarif sebesar 100 persen kepada China.

Meskipun Lukman mencatat Dolar Indeks sendiri justru melemah cukup besar, mata uang emerging market seperti Rupiah tampaknya lebih rentan terhadap sentimen negatif dari Asia.

Di tengah pelemahan Rupiah, pergerakan mata uang Asia lain terlihat bervariasi. Yen Jepang turun cukup signifikan (-0,50%), serta Won Korea Selatan (-0,04%) juga ikut melemah.

Namun, tidak semua mata uang Asia loyo. Peso Filipina (+0,01%), Dolar Singapura (+0,03%), dan Baht Thailand (+0,16%) justru berhasil menguat tipis melawan greenback.

Senada, pergerakan mata uang utama negara maju juga menunjukkan pola yang beragam. Dolar Australia menunjukkan penguatan paling signifikan (+0,73%). Euro Eropa (+0,04%) dan Dolar Kanada (+0,01%) menguat. Sementara itu, Franc Swiss (-0,08%) justru melemah.

Lukman Leong memprediksi pergerakan Rupiah untuk hari ini masih akan berada dalam tekanan, dengan proyeksi rentang perdagangan berada di level Rp16.500 hingga Rp16.650 per Dolar AS.

 

(ree/als)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait