Theasianet.com, Nganjuk–Dunia arkeologi Indonesia kembali digemparkan dengan penemuan menakjubkan di lereng Gunung Pandan, Nganjuk. Tim peneliti dari Museum Geologi Bandung berhasil mengevakuasi fosil utuh seekor Gajah Purba (Stegodon) berukuran raksasa.
Fosil yang diperkirakan sebagai kerangka satu tubuh utuh ini ditemukan di kawasan Hutan Tritik, Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Nganjuk. Gajah purba ini memiliki panjang sekitar 255 sentimeter (2,55 meter), menjadikannya temuan yang sangat penting untuk menyingkap sejarah geologi Jawa Timur.
Menurut Gunawan Widagdo, perwakilan dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Nganjuk, fosil ini sebenarnya sudah teridentifikasi sejak awal tahun 2024.
“Fosil tersebut ditemukan oleh anggota komunitas Kota Sejuk, almarhum Susilo, saat mendampingi tim Badan Geologi Nasional Bandung melakukan survei potensi sebaran fosil di Hutan Tritik,” jelas Gunawan.
Sayangnya, ekskavasi pendahuluan saat itu terpaksa ditunda karena keterbatasan waktu. Demi keamanan dan keselamatan fosil, tim memutuskan untuk menutupnya kembali dengan gipsum dan terpal, lalu menguburnya lagi.
Proses pengangkatan fosil baru dapat dilanjutkan pada Oktober 2025. Ekskavasi intensif ini melibatkan total 22 orang dari berbagai pihak, menunjukkan kolaborasi yang erat antara ilmuwan dan masyarakat lokal.
“Tim tersebut terdiri dari, 11 orang dari Badan Geologi (Museum Geologi Bandung)
, 7 orang dari Komunitas Kota Sejuk dan Disporabudpar Nganjuk dan 4 orang dari warga sekitar,” ucap gunawan dikutip CNNIndonesia.com.
“Kami mendampingi Tim Museum Geologi Bandung dan komunitas Kota Sejuk Nganjuk untuk melakukan ekskavasi. Ini adalah temuan fosil yang sangat beragam karena merupakan satu tubuh utuh,” katanya.
Kata dia, Ekskavasi yang dimulai sejak 14 Oktober 2025 ini berhasil mengungkap banyak bagian fosil, termasuk rahang dan gigi.
“Meskipun waktu ekskavasi dan penelitian lanjutan pada Oktober 2025 ini juga tidak cukup untuk mengangkat seluruh kerangka, tim berhasil mengevakuasi bagian-bagian yang sudah terbuka dengan jelas,” tuturnya.
Ia menyebut, penemuan fosil Stegodon utuh di Nganjuk ini tidak hanya menjadi aset penelitian geologi dan paleontologi yang berharga, tetapi juga berpotensi besar menjadi ikon edukasi dan pariwisata baru bagi Kabupaten Nganjuk.
(ree/red)
![]()






Komentar