Theasianet.com, Kendari–Bank Sultra secara resmi menyerahkan Aplikasi Sistem Informasi Retribusi Daerah (SIRIDA) kepada Pemerintah Kota Kendari. Serah terima ini dilakukan langsung oleh Direktur Utama Bank Sultra, Andri Permana Diputra Abubakar, kepada Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, bertempat di Gedung Bank Indonesia Sulawesi Tenggara.
Kegiatan ini turut disaksikan oleh Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, Asisten III Setda Kota Kendari, Imran Ismail, Plt. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kendari, Sasriati, serta Kepala Deputi KPw BI Sultra, Thathit Suryono.
Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan penyerahan rompi parkir secara simbolis kepada juru parkir, sebagai bagian dari upaya peningkatan pelayanan publik dan penataan retribusi parkir di Kota Kendari. Selain itu, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi SIRIDA bagi admin kelurahan dan kecamatan se-Kota Kendari, guna memastikan implementasi aplikasi berjalan optimal dan dapat dioperasikan dengan baik oleh seluruh perangkat daerah.
Aplikasi SIRIDA merupakan inovasi digital yang dikembangkan oleh Tim Pengembangan Bank Sultra, sebagai bentuk dukungan terhadap optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Kendari.
SIRIDA adalah sistem pemungutan retribusi berbasis website yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja, dengan fitur yang memudahkan proses pemungutan hingga pelaporan retribusi secara online, efisien, transparan, dan akuntabel bagi pemerintah dan wajib retribusi.
Melalui aplikasi ini, wajib retribusi diberikan jaminan kemudahan dan keamanan transaksi. Mereka dapat melakukan pembayaran dengan mudah menggunakan Virtual Account Bank Sultra maupun QRIS, sehingga setiap transaksi tercatat secara otomatis dan real-time, memberikan bukti pembayaran yang sah dan terjamin validitasnya.
Saat ini, SIRIDA telah mencakup pengelolaan retribusi sampah rumah tangga dan retribusi tempat usaha yang tersebar di 11 kecamatan dan 65 kelurahan di wilayah Kota Kendari.
Ke depan, aplikasi ini akan dikembangkan untuk mencakup berbagai jenis retribusi lainnya, seperti Retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), Retribusi Rumah Susun, Retribusi Pemakaman, Retribusi Pasar, Retribusi Parkir, serta Retribusi Tempat Wisata.
Dalam sambutannya, Andri Permana Diputra Abubakar Direktur Utama Bank Sultra, mengatakan penyerahan aplikasi SIRIDA ini merupakan bagian dari komitmen Bank Sultra dalam mendukung digitalisasi layanan keuangan daerah.
“Melalui aplikasi SIRIDA, kami ingin memastikan bahwa setiap potensi penerimaan daerah dapat dikelola secara transparan dan efisien. Hal yang terpenting adalah SIRIDA menjamin kemudahan, kecepatan, dan akuntabilitas bagi wajib retribusi, menghilangkan praktik pungutan tidak resmi, dan memastikan masyarakat menerima bukti pembayaran yang tervalidasi. Ini bukan hanya inovasi teknologi, tetapi juga langkah nyata untuk memperkuat tata kelola keuangan daerah dan mendukung program Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD),” ujar Andri.
Selain SIRIDA, kata dia, Bank Sultra juga tengah menyiapkan alat perekam pajak elektronik yang akan dipasang di 100 lokasi wajib pajak, khususnya rumah makan, kafe, dan tempat usaha lainnya. Alat ini akan terintegrasi dengan sistem pembayaran digital, sehingga setiap transaksi tercatat secara otomatis dan akurat.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap potensi penerimaan daerah dapat terekam dengan baik. Alat ini juga berfungsi sebagai perlindungan bagi konsumen/wajib pajak, di mana setiap transaksi dicatat secara transparan, akurat, dan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Dalam waktu dekat, 100 alat perekam pajak siap dipasang di seluruh wajib pajak yang telah membuka rekening khusus di Bank Sultra,” jelas Andri.
Ia menegaskan, Bank Sultra bukan hanya hadir sebagai lembaga keuangan yang menyediakan layanan kredit konvensional, tetapi juga berperan aktif dalam membangun ekosistem ekonomi produktif di daerah.
“Kami ingin roda ekonomi berputar di semua sektor, tidak hanya pada kredit ASN. Sektor produktif seperti UMKM, kuliner, dan usaha kecil harus terus tumbuh. Ini bagian dari misi kami untuk menghidupkan ekosistem ekonomi daerah,” tutupnya.
(als/red)
![]()






Komentar